Pantai Selatan Kabupaten Gunungkidul Propinsi DIY, mempunyai banyak misteri yang belum terungkap. Sebut saja Pantai Grigak Girikarto Panggang, yang dulu pernah didiami oleh Almarhum Romo Mangun hingga Pantai Gesing yang sudah terbuka sebagai obyek wisata, di kecamatan Panggang.
Lainnya ada pantai Ngobaran yang konon digunakan sebagai pati obong Prabu Browijaya. Karena api yang terus berkobar di pantai, lantas diberi nama Ngobaran. Kemudian kearah timur ada Pantai Ngrenehan, Baron (Baron Sekeber), Kukup, Pulau Drini, Pantai Sundak (Asu Kejar Landak), Pantai Krakal, Sepanjang, Siung, Wediombo dan Sadeng.
Dari sejumlah nama pantai itu, Pantai Siung memiliki sejarah dan menyimpan misteri. Pantai ini dikenal sebagai tempat bertapa. Mbah Siung atau Wastoyo Wangsit atau yang dikenal sebagai Pangeran Papak mengatakan pantai ini pernah digunakan Almarhum Bung Karno dan Sultan HB IX untuk bertapa. Terutama di Gua Mah Guntur. Tidak ada seorang pun yang berani masuk ke dalam, kecuali mendapat izin penguasa laut selatan.
"Siapa yang bisa masuk ke dalam harus mendapat izin penguasa laut selatan. Dalam legenda orang jawa sendiri sudah tahu siapa yang dimaksud penguasa laut selatan itu," kata lelaki kelahiran tahun 1924 ini kepada KRjogja.com, Minggu (17/1).
Wastoyo sendriri asli Duwet Purwodadi Tepus dan sejak kecil terbiasa menetap di pantai Siung. Waktu itu di sekitar pantai masih dirimbuni pepohonan dan belum ada jalan beraspal. Namun, untuk masuk ke gua itu, Wastoyo mengaku mendapat wangsit, lalu dilakukanya. Karena itu pula, banyak orang yang menambahkannya dengan nama Wastoyo Wangsit.
Wastoyo kemudian meninggalkan dusunnya Duwet, keliling Indonesia dan baru pulang tanah kelahirannya tahun 1965, namun tidak menetap. Wastoyo kerap pergi dan terus menetap di Pantai Siung sejak tahun 1970. Saat ini, Wastoyo Wangsit dikaruniai 3 anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan, Ngatija, Watikem dan Parda.(Tds).
Lainnya ada pantai Ngobaran yang konon digunakan sebagai pati obong Prabu Browijaya. Karena api yang terus berkobar di pantai, lantas diberi nama Ngobaran. Kemudian kearah timur ada Pantai Ngrenehan, Baron (Baron Sekeber), Kukup, Pulau Drini, Pantai Sundak (Asu Kejar Landak), Pantai Krakal, Sepanjang, Siung, Wediombo dan Sadeng.
Dari sejumlah nama pantai itu, Pantai Siung memiliki sejarah dan menyimpan misteri. Pantai ini dikenal sebagai tempat bertapa. Mbah Siung atau Wastoyo Wangsit atau yang dikenal sebagai Pangeran Papak mengatakan pantai ini pernah digunakan Almarhum Bung Karno dan Sultan HB IX untuk bertapa. Terutama di Gua Mah Guntur. Tidak ada seorang pun yang berani masuk ke dalam, kecuali mendapat izin penguasa laut selatan.
"Siapa yang bisa masuk ke dalam harus mendapat izin penguasa laut selatan. Dalam legenda orang jawa sendiri sudah tahu siapa yang dimaksud penguasa laut selatan itu," kata lelaki kelahiran tahun 1924 ini kepada KRjogja.com, Minggu (17/1).
Wastoyo sendriri asli Duwet Purwodadi Tepus dan sejak kecil terbiasa menetap di pantai Siung. Waktu itu di sekitar pantai masih dirimbuni pepohonan dan belum ada jalan beraspal. Namun, untuk masuk ke gua itu, Wastoyo mengaku mendapat wangsit, lalu dilakukanya. Karena itu pula, banyak orang yang menambahkannya dengan nama Wastoyo Wangsit.
Wastoyo kemudian meninggalkan dusunnya Duwet, keliling Indonesia dan baru pulang tanah kelahirannya tahun 1965, namun tidak menetap. Wastoyo kerap pergi dan terus menetap di Pantai Siung sejak tahun 1970. Saat ini, Wastoyo Wangsit dikaruniai 3 anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan, Ngatija, Watikem dan Parda.(Tds).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar